Kelalaian Vendor, Makanan Mentah Hampir Tersaji ke Puluhan Siswa Sekolah Rakyat Kotim

SAMPIT, INFOKALTENG – Puluhan siswa laki-laki di Sekolah Rakyat Kabupaten Kotawaringin Timur nyaris mengonsumsi makanan mentah saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Jumat (17/10/2025) lalu. Insiden itu diduga akibat kelalaian pihak vendor penyedia makanan, sehingga menu yang disajikan tidak layak konsumsi.

Dari informasi yang dihimpun, Kepala Sekolah Rakyat Kotim, Nikkon Bhastari, membenarkan peristiwa tersebut setelah informasi makanan mentah beredar luas. Ia menyebut menu yang disajikan antara lain ikan lele, telur, dan sop ayam. Dari pemeriksaan, terdapat ikan yang belum matang dan temuan telur lalat pada beberapa porsi.

Ia mengaku pihaknya akan benahi. Pihaknya juga langsung melakukan panggil vendoruntuk perbaikan, dan langsung diganti hari itu. Ia menjelaskan, makanan dimasak dalam jumlah sekitar 100 porsi dan kerusakan terjadi pada 1–2 porsi. Pihak sekolah segera melakukan pengecekan sesaat setelah makanan dibagikan, sehingga tidak ada siswa yang sempat mengonsumsi hidangan bermasalah tersebut.

Menurutnya, kurang matangnya ikan disebabkan oleh proses penggorengan yang tidak cukup lama. Sementara telur lalat muncul karena penutup makanan sempat tersingkap di bagian pojok, sehingga lalat masuk.

Peristiwa ini terjadi di asrama putra. Pihak sekolah mengklaim telah mendokumentasikan kejadian tersebut dan melaporkannya ke kementerian terkait untuk tindak lanjut. Nikkon menyebut vendor belum terbiasa menangani porsi besar dalam waktu singkat, karena selama MPLS jumlah makanan bertambah signifikan.

Setelah evaluasi, vendor berkomitmen meningkatkan pelayanan dengan menambah jumlah karyawan agar kasus serupa tidak terulang. Vendor berkomitmen membenahi layanan, mereka sudah menambah karyawan lagi untuk memfasilitasi agar tidak terjadi hal itu lagi.

Sekolah Rakyat Kotim diketahui menampung 100 siswa tingkat SD dan SMP, dengan konsumsi harian disediakan vendor untuk kebutuhan asrama. Pemeriksaan makanan kini diperketat sebagai langkah pencegahan.